Minggu, 03 Juli 2016

Ingin Maju Calon Gubsu, dengan Misi Berantas Korupsi



Brigjend.Pol(Purn). Victor Simanjuntak


Pematang Siantar, Usai menjalankan tugas sebagai penegak hukum, Brigjen Pol (Purn) Victor Simanjuntak siap mengemban tugas untuk membuat Provinsi Sumatera Utara (Sumut) semakin maju dan bebas dari korupsi.
Hal itu diutarakan Victor, karena sejak dia bertugas dengan menggunakan baju cokelat selalu memberantas korupsi terbukti sebelum pensiun sebagai Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dittipideksus) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
Ketika bertemu hetanews di salah satu hotel di Siantar, Jumat (24/6/2016), Victor Simanjuntak mengakui dirinya berniat untuk menjadi orang nomor satu di Sumut. “Kalau ditanya mau mencalonkan diri, yah saya jawab iya,” katanya sambil tersenyum.
Ditanya apa alasannya mengapa ingin maju, secara singkat dia mengatakan bahwa Sumut merupakan provinsi yang tingkat korupsinya tinggi. “Mengenai umat beragama dan kerukunan masyarakatnya jangan ditanya Sumut itu yang terbaik. Tetapi di balik itu tingkat korupsi cukup tinggi, jadi saya berniat untuk memberantas dan melibas korupsi yang terjadi di birokrat,"sebutnya dengan tegas.
Naman Victor Simanjuntak naik daun semenjak kasus Pelindo II mencuat dan menjadi penyelidikan Mabes Polri bersama Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso.
Victor juga menyebutkan visi misinya secara ringkas. Menurutnya, Sumut merupakan daerah yang dalam bidang pariwisatanya cukup memadai. Namun karena terkendala dengan infrastruktur, sehingga pariwisata di Sumut tidak berkembang.
“Sumut terkenal dengan pariwisatanya apalagi nantinya akan dibuat Badan Otorita Danau Toba. Jika tidak didukung infrastruktur yang baik, siapa mau datang. Sewaktu saya dulu kecil di Bah Jambi, Kabupaten Simalungun, jalan dari sana (Bah Jambi) sampai Siantar itu hinggsa saat ini sama aja kondisinya tidak ada yang berubah. Kalau tidak didukung infrastruktur yang baik rencana itu pasti akan sia-sia,” sebutnya.
Selain soal pariwisata ,Victor juga memiliki misi untuk memperbaiki pertanian di Sumut. Sebab dia melihat kondisi pertanian di Sumut cukup memprihatinkan. “Kondisi pertanian saat ini kita lihat cukup memprihatinkan. Kenapa karena tidak ada yang mengajarkan pada petani bagaimana cara bertani yang baik, sehingga hasil pertanian kurang bagus, dan itu membuat kita harus mengimport. Padahal kalau berbicara tanah Sumut memiliki kualitas tanah yang baik. Ibarat kita ini tidur di lumbung padi atau beras, untuk itu pemerintah perlu turun langsung untuk mengajarkan petani soal bertani yang baik, sehingga menghasilkan produk pertanian yang baik,” ucapnya.
Mengenai petani di Sumut lebih tertarik menginvestasikan lahannya untuk menanam sawit, Victor tidak membantah hal tersebut. Dia beralasan penyebabnya karena kehidupan petani cukup memperihatinkan.
“Sebelum bertani, mereka (petani) harus membeli bibit yang cukup mahal, sehingga terpaksa memakai jasa tengkulak, yang nantinya hasil panen dibeli dengan harga murah. Sementara jika kita beli di mall atau pasar modren harga nya 2 kali dibanding dari petani. Untuk itu dibutuhkan koperasi yang bisa menampung hasil tersebut dan penjualannya hanya boleh dibeli di pasar tradisional,” paparnya.
Untuk misi utama dari Victor adalah untuk memberantas korupsi di Sumut. “Kita lihat kondisi Sumut saat ini semuanya ‘berkumpul’ di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bagi saya memberantas korupsi, bukan menekan angka korupsi. Kalau menekan berarti boleh ini tidak saya akan melibas korupsi, bila perlu saya akan lebih ‘gila’ lagi dari Pak Ahok (Gubernur DKI). Ada yang pejabat yang korupsi langsung saya tindak, karena di Sumut ini pemimpinannya harus lebih ‘gila’ lagi dari Ahok,” sebut Victor.

Sumber Berita : HETANEWS.COM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar