Brigjend Pol.(Purnawirawan) Victor Edison Simanjuntak dan Istri Liana Anwar boru Tambunan. (Photo Istimewa)
MEDAN -. Mantan Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dir Tipid Eksus) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Brigjen Pol (Purn) Victor Edison Simanjuntak pulang kampung. Kedatangannya membawa agenda perubahan bagi masyarakat Sumatera Utara untuk melawan dan memberantas Sumut.
Kata ‘Sumut’ merupakan singkatan dari Semua Urusan Menggunakan Uang Tunai yang memang sejak lama menjadi pameo sekaligus stigma negatif bagi daerah ini karena praktik suap dan sogok sangat masif terjadi. Karena itu, Viktor mengajak masyarakat untuk menghilangkan kebiasaan yang nyaris jadi budaya itu.
“Apa masyarakat kita terus mau dicap negatif seperti itu? Cukup sudah dua gubernur dan beberapa kepala daerah yang harus berhenti memimpin karena harus masuk penjara karena korupsi. Saya yakin, masyarakat Sumut mau melawan stigma Sumut itu sendiri,” katanya saat bersilaturahmi dengan sejumlah awak media di Medan, Minggu (3/4) jam 13.00 wib.
Mantan Kepala Pusat Pendidikan (Kapusdik) Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Polri ini menjelaskan, akar persoalan yang sebenarnya terjadi di daerah ini adalah ketidakkepedulian, baik dari pemangku kebijakan, maupun masyarakat. Menurut alumnus SMAN 8 Medan ini, sejak era 70′an, Sumatera Utara tak menunjukkan perubahan yang signifikan, baik infrastruktur maupun perubahan secara ekonomi.
“Berbekal pengalaman saya di negeri orang, saya datang untuk mengajak masyarakat melakukan perubahan-perubahan demi kemajuan Sumatera Utara. Apa masyarakat masih membiarkan korupsi terus terjadi? Saya rasa tidak,” katanya.
Apakah statemen itu mengisyarakatkan pencalonannya menuju Sumut-1?
“Yang jelas saya ingin berbuat lebih untuk Sumatera Utara. Kalau saya harus maju, ya kenapa tidak. Tapi itu bukan tujuan utama saya. Tujuannya adalah merubah daerah ini ke arah yang lebih baik, tentu bersama masyarakatnya,” ujarnya.
Meski memberikan sinyal siap untuk maju di Pilgubsu mendatang, namun jenderal polisi bintang satu ini mengaku, sejauh ini belum secara serius menjajaki komunikasi dengan partai politik manapun. Ia mengaku lebih menekankan kepada masyarakat untuk
bersama-sama ikut membenahi Sumut agar menyadari betapa besarnya efek dari korupsi terhadap keterbelakangan Sumut.
Hal ini menurutnya akan otomatis membuat masyarakat akan menetapkan pilihannya kepada calon pemimpin yang berkeinginan kuat untuk memberantas korupsi.
“Saya yakin dengan kerja keras melawan korupsi, Sumut bisa maju lebih pesat. Kita punya berbagai sumber daya dan kekayaan alam yang besar untuk itu,” ucap Viktor.
Pejabat polisi yang mengungkap kasus korupsi mantan Direktur Utama (Dirut) Pelindo II Richard Joost (RJ) Lino ini juga sempat menuturkan, masyarakat Sumut harus jeli dan pintar, jelang Pilgubsu 2018 mendatang.
“Jangan menggadaikan masa depan hanya karena 100 – 200 ribu. Jangan mau dibeli, karena dengan begitu, maka masyarakat punya hak untuk menuntut perubahan. Nah, banyak jadinya yang enggan menuntut karena sudah duluan terima uang. Makanya, jangan terbuai dengan uang yang ditawarkan kandidat-kandidat calon. Karena hal ini untuk masa depan. Jadi, masyarakat harus memilih sosok yang bisa memberi kesejahteraan,” ujarnya.
Dia menyebutkan, sosok pemimpin yang baik itu adalah sosok visioner, bukan sosok yang hanya berorientasi kepentingan dan keuntungan pribadi. Pemimpin harus punya visi memaksimalkan potensi daerah untuk pembangunan.
“PAD kita berapa? Wilayah seluas ini hanya bisa 9 triliun? Kalau untuk 14 triliun masih terlalu kecil jika melihat potensi daerah ini. Makanya, Gubernur Sumut nantinya harus punya morall dan komitmen kuat membawa daerah ini lebih baik,” ujarnya.
Dia juga sempat menegaskan, bila nantinya dia bisa menjadi Gubernur Sumut, maka dia siap mundur kalau dirinya terlibat kasus korupsi.
“Kalau saya jadi pimpinan, saya korupsi. Saya turun. Saya punya moral. Saya yakin bisa memberantas korupsi, asal didukung semua rakyat,” pungkasnya.
Sumber Berita : METRO 24 Jam
Brigjend Pol.(Purnawirawan) Victor Edison Simanjuntak dan Istri Liana Anwar boru Tambunan. (Photo Istimewa)
“Yang jelas saya ingin berbuat lebih untuk Sumatera Utara. Kalau saya harus maju, ya kenapa tidak. Tapi itu bukan tujuan utama saya. Tujuannya adalah merubah daerah ini ke arah yang lebih baik, tentu bersama masyarakatnya,” ujarnya.
bersama-sama ikut membenahi Sumut agar menyadari betapa besarnya efek dari korupsi terhadap keterbelakangan Sumut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar