Jumat, 24 Juni 2016
Sumut Butuh Sosok Pemimpin yang Berani
MEDAN - Kasus korupsi yang menggurita di Sumatera Utara (Sumut) membuat masyarakat kecewa. Sumut bebas korupsi tampaknya sulit diwujudkan. Namun, bagi Brigjen Pol (Purn) Victor Edison Simanjuntak itu bukan hal mustahil jika provinsi ini dipimpin pemimpin yang berani.
Victor menyampaikan optimismenya itu saat berkunjung ke Kantor Redaksi KORAN SINDO MEDAN di Jalan Sei Bahorok, Rabu (22/6). Tak hanya bebas dari korupsi, Victor yang berencana maju menjadi calon Gubernur Sumut pada Pilgubsu 2018 nanti, telah menyiapkan sejumlah program bila dipercaya masyarakat Sumut. Kedatangan pria yang dulu menjadi salah satu penyidik di Bareskrim Polri itu diterima Kepala Biro KORAN SINDO MEDAN ZailaniTanjung, Kepala Redaksi KORAN SINDO MEDAN Rinaldi Khair, dan awak redaksi lainnya.
Dalam pertemuan itu, Victor menuturkan, korupsi di Sumut sudah menggurita. Karena itu, Sumut membutuhkan seorang gubernur yang berani untuk memimpin Sumut lima tahun ke depan. Dengan bersihnya korupsi di Sumut dan dikombinasikan pelayanan prima, maka Sumut bisa lebih maju lagi.
“Gubernur harus keras. Biar ada posisi bargaining dengan pemerintah pusat dan instansi vertikal. Maka kalau saya terpilih nanti, di Sumut korupsinya harus zero. Tidak masalah dalam setahun diganti dua kali kepala dinas. Kalau korupsi, kenapa harus dipertahankan. Biar saja dimasukkan dalam penjara. Kita siap bersih- bersih di Sumut,” ungkapnya. Victor berkeinginan meningkatkan APBD Sumut yang saat ini sekitar Rp9 triliun. Jumlah itu dinilai terlalu kecil bila dibandingkandenganJawaTimurmencapai Rp45 triliun dan daerah lainnya.
“Berapa banyak pembangunan yang bisa dilakukan dengan anggaransebesaritu. Gajipegawai sudah berapa, maka gubernur harus keras. Sumut harus mudah dan transparan. Reformasi birokrasi harus terlaksana. Pelayananharusprima,” ucapnya. Untuk sektor pertanian, dia telah membuat sejumlah program dalam meningkatkan hasil pertanian dan pendapatan para petani serta nelayan. Hasil panen dikelola koperasi dan diedarkan di pasar tradisional. Pariwisata juga akan ditingkatkan dengan dukungan infrastruktur dan lainnya.
“Konsep ini dilakukan di beberapa negara. Saya melihat langsung ketika bergabung dengan Interpol, seperti Malaysia, Taiwan, dan lainnya. Pemerintahnya turun langsung atau peduli dengan petani,” ungkapnya. Sementara Kepala Redaksi KORAN SINDO MEDAN , Rinaldi Khair mengatakan, Sumut sudah tiga periode dipimpin sipil namun hasilnya kurang memuaskan.
Beberapa nama jenderal yang ingin ikut dalam Pilgubsu tidak lolos ke tahap pemilihan karena kalah dengan sistem kepartaian. Hal ini menjadi tantangan bagi Victor pada 2018 nanti agar jangan sampai mengalami hal sama. “Tentu harus punya strategi matang agar bisa tampil dalam pemilihan nanti. Waktu satu setengah tahun harus benar-benar dimanfaatkan,” ungkap Rinaldi. Rinaldi juga menyarankan kepada Victoragartidak jor-joran dalam memberikan sumbangan.
Sumbangan yang besar, tapi tidak tepat sasaran tidak akan memberikan dampak baik. Lebihbaiksedikit, tapimengena. Victor sepakat dengan masukan tersebut. Dia pun telah menyiapkan diri dan mental maju dalam Pilgubsu.
“Sejak 2000, saya sudah menjadi penyidik perkara korupsi. Sumut memang butuh pemimpin kuat. Saya memang tidak pandai menjual diri. Inilah nanti saya mohon bantuan media untuk mengemasnya,” katanya.
Sumber Berita : KORAN SINDO DAERAH Medan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar